Menjalankan usaha tentu memerlukan modal. Modal merupakan faktor utama dalam pengembangan bisnis, karena tanpa modal yang memadai, pertumbuhan usaha akan terhambat, meskipun modal bukan satu-satunya kunci kesuksesan. Namun, bagi banyak orang, modal sering kali menjadi kendala dalam merealisasikan rencana usahanya.
Padahal, ada berbagai alternatif yang bisa dijajaki untuk mendapatkan modal usaha, salah satunya melalui pinjaman bank.
Modal usaha adalah kapital yang dibutuhkan dalam merintis dan mengembangkan suatu bisnis. Bagaimana cara mendapatkan modal yang cukup untuk menjalankan usaha? Hal ini sering menjadi masalah bagi banyak orang yang ingin menjalankan usaha tetapi tidak punya ataupun kekurangan modal, walaupun banyak juga yang berhasil memulai usaha dari uang sendiri tanpa meminjam.
Hal yang penting dalam mempersiapkan modal usaha sebenarnya bukan hanya bagaimana mendapatkan modal usaha, tetapi juga bagaimana mengetahui skema permodalan yang cocok untuk usaha yang dijalankan.
Kredit usaha kecil merupakan salah satu pilihan skema yang tersedia, yang merupakan suatu produk perbankan yang khusus diperuntukkan bagi para pengusaha berskala mikro untuk membantu permodalan bisnis yang telah berjalan agar dapat dikembangkan.
Bank memang seringkali menjadi satu tempat tujuan para pengusaha karena di sanalah mereka dapat mendapatkan bantuan permodalan dalam bentuk pinjaman atau kredit. Namun, satu hal yang harus selalu diingat adalah tidak setiap permohonan pinjaman akan diterima atau disetujui oleh pihak bank.
Setiap bank pastilah memberikan berbagai syarat kepada nasabah yang hendak mengajukan pinjaman. Harus diakui bahwa seringkali bank terkesan “sulit” memberikan persetujuan pinjaman kepada para wirausahawan berskala mikro mengingat resiko yang harus ditanggung oleh bank terbilang cukup tinggi.
Meski begitu, bukan berarti tidak mungkin mendapatkan bantuan permodalan dari institusi perbankan karena terbukti ada begitu banyak produk pinjaman yang memang secara khusus dibuat untuk para pengusaha UMKM. Jadi, tidak perlu pesimis jika kamu berniat untuk mengusahakan pinjaman dari bank untuk modal usaha.
Mengajukan kredit kepada bank untuk dijadikan sebagai modal usaha memiliki keuntungan dan kerugian. Sebelum kamu memutuskan untuk pergi ke bank untuk mengajukan permohonan pinjaman, ada baiknya kamu cermati terlebih dahulu untung rugi meminjam modal usaha dari bank berikut ini.
Keuntungan Meminjam Modal Usaha dari Bank
Memberi berbagai kemudahan : Bagi nasabah yang secara teratur menyimpan uang mereka di suatu bank, besar kemungkinan pihak bank akan mempermudah pengajuan permohonan kredit. Persyaratan yang dibutuhkan pun terbilang sangat mudah karena hanya dokumen pribadi serta tentunya riwayat kredit yang baik.
Banyak pilihan jenis pinjaman : Ada banyak sekali produk pinjaman yang dapat diakses oleh nasabah, termasuk wirausahawan berskala mikro, dari mulai KUR hingga KTA dan Kredit Multiguna. Masing – masing produk pinjaman menawarkan kelebihan serta kekurangan yang berbeda sehingga nasabah hanya tinggal menyesuaikan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan.
- Bank tidak turut campur dalam urusan bisnis yang dijalankan : Meski bank merupakan pemberi pinjaman modal namun mereka sama sekali tidak akan turut campur di dalam bisnis yang dijalankan dengan uang tersebut, yang penting bagi bank adalah kelancaran dan kedisiplinan nasabah dalam pengembalian kredit yang digunakan.
- Bunga rendah : Pada umumnya, produk pinjaman untuk usaha mikro memiliki tingkat suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk pinjaman yang lain yang bersifat konsumtif.
- Agunan aman : Ketika meminjam dana dari bank, biasanya nasabah akan diminta menyerahkan aset berharga sebagai agunan atau jaminan. Dalam hal ini pihak bank bertanggung jawab secara penuh akan keamanan agunan tersebut.
Kekurangan Meminjam Modal Usaha dari Bank
- Proses rumit. Banyak bank yang masih memberlakukan proses yang berbelit – belit. Setelah menerima formulir permohonan kredit, mereka akan memverifikasi kemudian melakukan survey terhadap usaha yang dijalankan, kembali melakukan verifikasi dan beberapa prosedur merepotkan yang lain.
- Menghabiskan waktu. Karena proses yang rumit dan berbelit tersebut, tidak jarang nasabah harus menunggu hingga berhari – hari bahkan berminggu – minggu untuk menerima dana yang diinginkan.
- Prioritas diberikan hanya kepada nasabah yang pernah mengajukan pinjaman. Meski sepenuhnya merupakan kebijakan bank, namun pada umumnya mereka memilih – milih nasabah. Nasabah yang pernah mendapatkan pinjaman dan lancar dalam hal pengembalian akan lebih mudah mengajukan kredit baru sementara nasabah baru biasanya harus rela mengikuti berbagai prosedur yang merepotkan karena dianggap beresiko tinggi.
- Jika gagal melunasi pinjaman, agunan atau jaminan akan menjadi milik bank. Ini adalah yang paling dikhawatirkan oleh masyarakat ketika hendak mengajukan kredit ke bank. Mereka takut apabila ternyata usaha yang dibuka gagal dan pinjaman tidak mampu dilunasi, maka mereka harus merelakan asset yang dijadikan agunan menjadi milik bank.
- Tidak mendapatkan jumlah sesuai kebutuhan. Bank akan memberikan kredit sesuai dengan nilai jaminan yang diajukan. Dalam hal ini, ketika ternyata nilai taksiran bank lebih rendah dari yang dibutuhkan oleh nasabah, maka berarti nasabah tersebut harus rela mencari tambahan dari sumber yang lain.
Persyaratan dan ketentuan yang diberlakukan masing-masing bank memang berbeda-beda. Namun, pada umumnya pihak bank memiliki persyaratan umum di antaranya adalah :
- Usaha yang dijalankan oleh debitur paling tidak sudah berjalan selama tiga tahun.
- Usaha yang dijalankan oleh pihak peminjam tidak masuk dalam kebijakan bank dan tidak dapat dibiayai berdasar kebijakan bank tersebut.
- Pastikan peminjam tidak memiliki masalah kredit dan tidak tercantum dalam daftar hitam sebelumnya berdasarkan pengecekan Bank Indonesia maupun Otoritas Jasa Keuangan.
- Peminjam haruslah memiliki benda atau jaminan sesuai dengan ketentuan jaminan yang disyaratkan oleh bank. Misalnya bangunan, tanah, kendaraan, mesin dan piutang dagang.
- Dokumen-dokumen penting seperti identitas diri, NPWP, surat izin usaha dan dokumen lainnya yang dibutuhkan pihak bank.
Tata Cara untuk Meminjam Modal Usaha dari Bank
Sebelum meminjam ke bank, pahami beberapa hal berikut :
- Lakukan pengisian form pengajuan pinjaman di bank yang telah dituju baik bank swasta maupun bank nasional yang memiliki kredibilitas terbaik.
- Periksa kembali dokumen-dokumen yang menjadi persyaratan utamanya. Hal yang paling penting di sini adalah pastikan kartu dan dokumen identitas kamu seluruhnya masih berlaku pada saat meminjam uang di bank tersebut. Seperti fotokopi KTP, NPWP, dan dokumen lainnya.
- Selanjutnya, pihak bank akan melakukan verifikasi dan validasi data selama beberapa saat. Jika semua data dan persyaratan sudah sesuai, maka pihak bank akan menghubungi kamu untuk melakukan cross check data dan analisa kredit.
- Tunggulah hingga pihak bank melakukan analisa dan jika permohonan disetujui kamu akan dihubungi kembali untuk mempersiapkan proses penerimaan kredit.
- Selain itu, buatlah pihak bank agar yakin dengan bisnis kamu. Sebelum menyetujui pengajuan pinjaman dari nasabahnya, pihak bank biasanya akan mempertimbangkan beberapa hal yang menyangkut data calon peminjam. Oleh karena itu langkah pertama, pastikan kamu bisa meyakinkan pihak bank mengenai alasan kenapa kamu mengajukan pinjaman tersebut. Kamu bisa meyakinkan pihak bank dengan cara merinci dengan sejelas-jelasnya mengenai usaha kamu.
Jelaskan pada pihak bank jika jenis usaha yang akan kamu jalankan adalah sebuah usaha yang memiliki prospek yang bagus di masa mendatang. Tunjukkan kesungguhanmu dalam menjalankan usaha tersebut agar pihak bank mau memberikan persetujuan pengajuan pinjaman kamu.
Bila perlu, siapkan proposal dalam bentuk hard copy. Hal ini bisa memberi nilai tambah mengenai kesungguhan kamu dalam mengajukan pinjaman untuk menjalankan usaha.Pastikan kamu termasuk orang yang layak diberikan pinjaman oleh pihak bank.
Ketika kamu bertemu dengan pihak bank, sebaiknya tak perlu merasa tegang, karena jika merasa tegang maka kemungkinan besar jawaban yang akan kamu ucapkan pun tidak akan tersampaikan dengan lancar dan penuh keraguan, sehingga jawaban kamu tidak akan dianggap meyakinkan oleh pihak bank.
Oleh karena itu bersikaplah dengan sewajarnya saja, supaya pihak bank mau mempertimbangkan tujuan kamu mengajukan pinjaman tersebut.
Demikianlah cara mengajukan pinjaman uang ke bank untuk mendapatkan modal usaha. Pastikan bahwa kamu nantinya menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sehingga bisa mengembalikan pinjaman kamu sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.