Peluang Usaha dan Tips Penting Ternak Ayam Pedaging 2024

ternak ayam pedaging

FAISOL.ID – Di antara berbagai jenis unggas yang menjadi komoditas usaha, ayam pedaging atau ayam potong merupakan salah satu yang memiliki potensi keuntungan besar. Beternak ayam pedaging tidak memerlukan waktu lama hingga bisa dipanen dan dijual.

Permintaan pasar terhadap ayam potong juga selalu tinggi, bahkan meningkat pada waktu-waktu tertentu seperti menjelang hari raya. Tertarik untuk mencoba usaha ini? Sebelum memulai, pelajari cara beternak ayam pedaging mulai dari persiapan kandang, pemilihan bibit, pemberian pakan, hingga langkah pemeliharaan lainnya dalam artikel ini.

Dalam industri ayam potong, jenis yang paling umum dikembangkan dan dikonsumsi adalah ayam broiler atau ayam negeri. Selain itu, ayam kampung juga semakin populer untuk diternak. Kedua jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Secara umum, usaha ayam potong dinilai sangat menjanjikan karena daging ayam adalah salah satu yang paling diminati di pasaran. Dibandingkan daging bebek, sapi, atau kambing, daging ayam lebih mudah ditemukan, lebih terjangkau, dan lebih fleksibel dalam pengolahannya.

Hal ini menjadikan kebutuhan daging ayam di pasaran sangat tinggi, sehingga usaha ayam pedaging bisa menghasilkan keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik. Ayam potong biasanya bisa dipanen dalam waktu 30 hari atau sekitar sebulan, saat beratnya sudah mencapai 2 kilogram per ekor.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa usaha ternak ayam pedaging sangat diminati:

1. Permintaan Pasar yang Tinggi

Di pasar tradisional maupun supermarket, daging ayam selalu diminati dan cepat terjual. Bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga, banyak warung makan, restoran, dan usaha kuliner lainnya yang menjadikan daging ayam sebagai bahan utama. Beragam menu olahan ayam sangat digemari konsumen, sehingga kebutuhan akan daging ayam akan terus berlanjut dalam jangka panjang.

BACA  5 Tips Lolos Tes dan Wawancara Posisi Staff Accounting 2024

2. Modal Fleksibel

Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha ternak ayam potong bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial. Dana tersebut digunakan untuk membangun kandang, membeli bibit ayam sesuai anggaran, serta menyediakan pakan dan suplemen. Jika modal terbatas, usaha ini bisa dijalankan secara mandiri tanpa perlu merekrut banyak pekerja.

3. Perawatan yang Relatif Mudah dengan Keuntungan Besar

Beternak ayam potong tidak terlalu memakan waktu. Pemeliharaannya hanya memerlukan pemberian pakan teratur dan menjaga kebersihan kandang. Dengan permintaan pasar yang tinggi, keuntungan dari usaha ini bisa sangat menggiurkan.

Namun, meskipun terdengar mudah dan cepat menghasilkan keuntungan, usaha ternak ayam potong tidak bebas risiko. Seperti halnya usaha ternak lainnya, beternak ayam memerlukan ketelatenan agar hasil yang diperoleh optimal. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam beternak ayam potong:

1. Persiapan Kandang dan Perlengkapannya

Sediakan lahan yang cukup untuk membangun kandang ayam. Terdapat dua jenis kandang yang umum digunakan, yaitu kandang lantai (litter) dan kandang panggung. Kandang panggung lebih mudah dibersihkan, namun pembuatannya lebih rumit dan membutuhkan biaya lebih besar.

Pastikan lokasi kandang jauh dari pemukiman, memiliki sirkulasi udara yang baik, dan tersedia sumber air. Selain itu, suhu kandang harus disesuaikan dengan usia ayam.

2. Memilih Bibit Ayam

Pilih bibit ayam berkualitas yang berasal dari indukan sehat, memiliki tubuh yang baik, mata jernih, dan bulu yang tidak cacat. Bibit ayam biasanya dijual per boks yang berisi 100 ekor. Sesuaikan jumlah bibit dengan kapasitas kandang agar ayam tidak berdesakan atau terlalu longgar.

3. Pemberian Pakan dan Minum

Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi dan kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jenis pakan yang biasa diberikan adalah pelet, crumble, atau tepung. Pastikan pemberian pakan dilakukan secara rutin pagi dan sore hari. Sediakan juga air minum yang cukup dan tambahkan suplemen bila perlu, terutama untuk bibit yang baru tiba.

BACA  Daftar 5 Passive Income Yang Menguntungkan 2024, Apa Saja?

4. Vaksinasi dan Pemeliharaan Kesehatan

Vaksinasi sangat penting untuk menjaga kesehatan ayam hingga masa panen. Vaksin biasanya diberikan dua kali dalam satu periode pemeliharaan, yaitu pada umur 4 atau 5 hari dan pada umur 21 hari.

Vaksin pertama diberikan dengan cara diteteskan di mata, sedangkan vaksin kedua diberikan melalui suntikan di bagian dada. Jenis vaksin yang diberikan biasanya adalah vaksin Tetelo, vaksin ND Strain B1 dan ND Lasota.

Ketika bibit ayam pertama kali tiba, biasanya mereka terlihat lemas karena kelelahan di perjalanan. Untuk memulihkan kondisinya, berikan vitamin supaya ayam kembali fit.

Selain vaksin, berikan vitamin untuk ayam yang baru tiba agar kondisinya tetap prima. Lakukan pemeliharaan rutin seperti membersihkan kandang dan memperhatikan suhu kandang. Pisahkan ayam yang sakit untuk mencegah penularan.

5. Proses Panen

Panen ayam dilakukan secara bertahap dan sistematis agar tidak membuat ayam stres. Saat menangkap ayam, hindari menarik sayapnya, melainkan pegang dengan lembut di bagian kakinya. Setelah panen, lakukan sterilisasi kandang sebelum memulai periode pemeliharaan yang baru.

Hindari pula memojokkan ayam yang akan dipanen ke sudut kandang, karena bisa menyebabkan mereka mati. Berikut ini adalah cara menangkap ayam yang benar :

  • Supaya ayam tidak berontak, hindari menangkap ayam dengan menarik salah satu sayapnya.
  • Pegang kakinya secara perlahan, lalu pegang bagian dada, dan angkat.
  • Ikat kedua kakinya
  • Timbang berat badannya

Setelah masa panen selesai dan sebelum memulai masa pemeliharaan yang baru, lakukan pengapuran pada bagian dinding dan lantai kandang sebagai langkah sterilisasi. Supaya tidak ada bibit penyakit, semprot kandang dengan formalin, diamkan selama kurang lebih 10 hari sebelum diisi dengan bibit ayam yang baru.

BACA  Pentingnya Membuat Pembukuan Keuangan Buat UMKM

6. Pemasaran

Untuk memasarkan ayam yang telah dipanen, kamu bisa bekerja sama dengan usaha pemotongan ayam. Selain menjual ayam yang sudah siap dipotong, kamu juga bisa menjual anakan ayam dengan cara menitipkan pada penjual bibit, serta melakukan usaha-usaha promosi yang lainnya.

Namun ketika menjual anakan ayam, perhatikan jumlah stoknya, jangan sampai kamu kehabisan stok bibit ayam yang nantinya akan diternakkan lagi.

Itulah beberapa langkah penting dalam menjalankan usaha ternak ayam pedaging. Seperti usaha lainnya, selalu ada risiko, termasuk serangan penyakit yang bisa menimbulkan kerugian besar. Oleh karena itu, pastikan setiap langkah pemeliharaan dilakukan dengan baik untuk meminimalisir risiko tersebut.

Semoga bermanfaat

By Faisol Abrori

Tertarik menulis beragam hal seperti bisnis, teknik marketing, dan lain sebagainya. Untuk keperluan kerja sama, kirim email ke: faisolabrori5@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *