FAISOL.ID – Investasi saham memang dikenal karena potensi keuntungannya yang tinggi, sehingga banyak orang tergiur untuk terjun ke dalamnya. Namun, jangan salah! Investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi. Makanya, banyak orang awam atau pemula yang ragu-ragu untuk memulai. Tapi, tenang saja! Kali ini, kita akan membahas tips dan trik dari Parto Kawito, Direktur PT Infovesta Utama, untuk para investor saham pemula. Yuk, simak!
1. Ketahui Profil Risiko
Sebelum kamu memutuskan untuk berinvestasi saham, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui profil risikomu. Apakah kamu termasuk tipe investor yang nekat dan siap ambil risiko tinggi, atau kamu lebih suka bermain aman?
Karena jumlah saham di bursa efek itu banyak sekali, mengetahui profil risiko diri sendiri akan membantumu memilih saham yang tepat. Misalnya, jika kamu termasuk tipe yang berani, kamu bisa mencoba saham dengan kapitalisasi pasar menengah atau kecil yang menawarkan potensi keuntungan lebih besar, meski risikonya juga lebih tinggi. Sebaliknya, jika kamu lebih konservatif, pilihlah saham BUMN atau saham-saham blue chipyang pergerakannya lebih stabil dan likuid.
2. Tentukan Tujuan Investasimu
Setelah mengetahui profil risiko, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan investasimu. Apakah kamu berinvestasi untuk jangka panjang, menengah, atau pendek? Menurut Parto, sebaiknya investasi saham dilakukan setidaknya untuk jangka menengah. Mengapa begitu?
Investasi jangka pendek seperti trading harian bisa memakan biaya broker yang cukup besar sehingga keuntunganmu bisa tergerus. Lagipula, mantengin pergerakan saham setiap saat tentu bukan sesuatu yang praktis, apalagi jika kamu punya pekerjaan lain!
3. Ketahui Waktu yang Tepat untuk Beli dan Jual
Salah satu kunci sukses dalam berinvestasi saham adalah mengetahui kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham. Berdasarkan analisis tim Parto selama 10 tahun terakhir, waktu terbaik untuk menjual saham adalah pada bulan Mei dan membeli saham di bulan September atau Oktober. Mengapa?
Pada bulan Mei, banyak investor menjual saham karena musim liburan, yang menyebabkan harga saham cenderung turun. Kamu bisa “nyolong start” dengan menjual sahammu sebelum harga turun. Sebaliknya, pada bulan September atau Oktober, harga saham umumnya naik. Jadi, kamu bisa membeli saham sebelum periode tersebut ketika harganya masih rendah.
Namun kembali lagi, lakukanlah riset pribadi mengenai kapan waktu yang paling tepat untuk membeli maupun menjual saham, karena masing-masing orang tentu memiliki persepsi dan penilaian tersendiri terkait hal itu.
4. Mulailah dengan Jumlah Investasi yang Sesuai
Sebagai pemula, jangan langsung terjun membeli saham dalam jumlah besar. Mulailah dengan investasi kecil untuk menguji air terlebih dahulu. Parto menyarankan untuk menginvestasikan sekitar 5% dari total kekayaanmu sebagai langkah awal. Setelah kamu merasa lebih paham dan percaya diri dalam berinvestasi, kamu bisa meningkatkan jumlah investasimu secara bertahap.
Sebagai informasi, saat ini kamu sudah bisa memulai investasi saham dengan modal hanya Rp 2 juta. Bahkan, ada sekuritas yang menawarkan investasi untuk mahasiswa dengan modal mulai dari Rp 500 ribu saja. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mulai, bukan?
5. Pilih Saham dengan Bijak
Setelah mengetahui dasar-dasarnya, langkah selanjutnya adalah memilih saham yang tepat. Parto memberikan tiga strategi sederhana untuk memilih saham yang tepat agar uangmu tidak hilang begitu saja.
a. Periksa Fundamental Perusahaan
Pilih saham dari perusahaan dengan kinerja yang baik. Lihat laporan keuangan perusahaan tersebut. Apakah ada peningkatan omzet? Apakah profitnya konsisten naik? Apakah utangnya masih dalam batas wajar? Jika tidak, sebaiknya cari saham lain yang lebih prospektif.
b. Analisis Teknikal Saham
Selain fundamental, kamu juga perlu melihat analisis teknikal saham perusahaan tersebut. Jika pergerakan harga sahamnya cenderung stabil dan tidak terlalu fluktuatif, ini bisa menjadi indikasi bahwa saham tersebut lebih aman dari spekulasi pasar.
c. Gunakan Nasihat Broker atau Pialang
Untuk pemula, penting untuk meminta nasihat dari broker atau pialang yang berpengalaman. Mereka bisa memberikan pandangan tentang prospek saham tertentu berdasarkan analisis fundamental dan teknikal yang mendalam. Broker juga dapat membantumu menentukan apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham.
Keuntungan dan Risiko Investasi Saham
Seperti investasi lainnya, saham juga memiliki keuntungan dan risiko. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Keuntungan Investasi Saham:
- Dividen: Pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham. Dividen bisa berupa tunai atau saham tambahan, yang berarti kamu bisa mendapatkan keuntungan pasif dari investasi saham.
- Capital Gain: Keuntungan dari kenaikan harga saham. Jika harga saham naik di atas harga belimu, kamu bisa menjualnya untuk mendapatkan keuntungan.
Risiko Investasi Saham:
- Capital Loss: Kebalikan dari capital gain, yaitu ketika kamu menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga belimu, mengakibatkan kerugian.
- Suspend: Saham bisa saja terkena suspend atau dihentikan perdagangannya oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Jika ini terjadi, kamu tidak bisa menjual atau membeli saham tersebut sampai suspensi dicabut.
Kesimpulan
Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang investasi saham untuk pemula. Gimana? Sekarang sudah lebih paham kan cara berinvestasi saham? Jangan ragu lagi untuk mulai berinvestasi saham, karena dengan tips dari ahli, kamu bisa mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Yuk, mulai berinvestasi dari sekarang dan jadikan uangmu bekerja untuk masa depan yang lebih baik!