Mengapa Publikasi di Scopus Penting Bagi Akademisi?

Pentingnya Publikasi Ilmiah Terakreditasi Scopus

Pengakuan Internasional dengan Standar Tinggi

Scopus menerapkan proses seleksi ketat terhadap jurnal yang ingin terindeks. Menurut Scopus Content Coverage Guide (Elsevier, 2024), hanya sekitar 34% jurnal yang lolos seleksi. Artinya, publikasi di Scopus menunjukkan bahwa riset telah memenuhi standar internasional dari segi metodologi, kebaruan, dan kontribusi ilmiah.

Bagi akademisi, pengakuan ini menjadi nilai tambah saat mengajukan promosi jabatan, melamar hibah riset, atau menjalin kolaborasi dengan universitas di luar negeri.

Meningkatkan Visibilitas dan Jumlah Sitasi

Dengan lebih dari 27.000 jurnal aktif, publikasi melalui Scopus memiliki peluang besar untuk dibaca dan disitasi oleh peneliti di seluruh dunia. Jumlah sitasi yang tinggi dapat meningkatkan h-index, yang merupakan indikator penting dalam mengukur dampak suatu penelitian.

Data sitasi dari Scopus juga digunakan oleh lembaga pemeringkat seperti QS World University Rankings untuk menilai kinerja riset universitas.

BACA  Pelatihan Prakerja Skill Academy VS Pintaria, Mana yang Lebih Baik?

Syarat Kenaikan Jabatan Akademik

Di Indonesia, publikasi di jurnal internasional bereputasi, termasuk yang terindeks Scopus, menjadi syarat formal untuk kenaikan pangkat dosen, terutama ke jabatan Lektor Kepala dan Profesor. Hal ini terdapat dalam Permenristekdikti No. 20 Tahun 2017.

Dengan kata lain, publikasi di Scopus bukan hanya kebutuhan akademik, tetapi juga strategi pengembangan karier.

Kredibilitas dan Integritas Riset

Scopus memiliki Content Selection & Advisory Board (CSAB) yang memastikan jurnal memenuhi kriteria seperti peer review yang jelas, etika publikasi, keberagaman penulis, dan konsistensi penerbitan.

Publikasi di jurnal yang lolos seleksi Scopus menandakan bahwa riset telah teruji, kredibel, dan bebas dari praktik publikasi yang meragukan seperti jurnal predator.

Meningkatkan Reputasi Institusi

Banyak universitas yang berlomba meningkatkan jumlah publikasi Scopus dosennya karena data sitasi dari Scopus berpengaruh pada peringkat internasional. Semakin banyak publikasi berkualitas, semakin baik citra universitas di mata dunia akademik.

Hal ini memberikan efek ganda: penulis mendapatkan pengakuan, dan reputasi institusinya pun ikut terangkat.

Kesimpulan

Publikasi di Scopus adalah investasi strategis bagi akademisi. Dengan reputasi internasional, visibilitas global, dan kontribusi terhadap pengembangan ilmu, publikasi di Scopus memberikan dampak yang signifikan pada karier, reputasi, dan pengakuan akademik.

Bagi akademisi di Indonesia, publikasi di Scopus juga merupakan jalan menuju jenjang karier yang lebih tinggi sekaligus kontribusi nyata pada reputasi institusi.

Referensi

Elsevier. (2024). Scopus Content Coverage Guide. https://www.elsevier.com/solutions/scopus

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2017). Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2017.

QS Quacquarelli Symonds. (2023). QS World University Rankings Methodology. https://www.topuniversities.com/

Times Higher Education. (2023). THE World University Rankings Methodology. https://www.timeshighereducation.com/

BACA  Cara Ganti Nama Pemilik Rekening Bank dan Kartu ATM BCA dengan Mudah dan Cepat

Moed, H. F. (2021). Citation Analysis in Research Evaluation. Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-030-64994-5

By Faisol Abrori

Tertarik menulis beragam hal seperti bisnis, teknik marketing, dan lain sebagainya. Untuk keperluan kerja sama, kirim email ke: faisolabrori5@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *