Isu Pemanasan Global dan Target Net Zero Emission 2060, Mampukah Indonesia Mencapainya?

source image: Pexels/Pixabay

FAISOL.ID – Pemanasan global kini menjadi salah satu isu lingkungan paling mendesak di dunia, termasuk di Indonesia. Dampaknya semakin terasa dari tahun ke tahun, mulai dari meningkatnya suhu rata-rata bumi, cuaca ekstrem, hingga perubahan pola musim yang memengaruhi sektor pertanian dan kesehatan masyarakat.

Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk turut menekan laju perubahan iklim dengan menargetkan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Target ini sejalan dengan kesepakatan global dalam Paris Agreement yang menuntut setiap negara mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius.

Tantangan Menuju Nol Emisi

Meski komitmen telah dicanangkan, perjalanan menuju nol emisi bukan perkara mudah. Sektor energi, industri, dan transportasi masih menjadi penyumbang terbesar emisi karbon di Indonesia. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa sekitar 34 persen emisi nasional berasal dari penggunaan bahan bakar fosil, terutama batubara untuk pembangkit listrik.

Selain sektor energi, deforestasi dan alih fungsi lahan juga berkontribusi besar terhadap peningkatan emisi karbon. Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menargetkan penurunan deforestasi hingga di bawah 100 ribu hektar per tahun pada 2030.

Langkah Nyata yang Sudah Dijalankan

Untuk mempercepat pencapaian NZE 2060, pemerintah mulai memperluas investasi di bidang energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan panas bumi. Sejumlah proyek co-firing biomassa di PLTU juga terus dikembangkan untuk mengurangi ketergantungan terhadap batubara.

Tak hanya itu, penerapan carbon pricing atau pajak karbon juga telah dimulai secara bertahap. Langkah ini diharapkan mampu mendorong industri agar beralih ke teknologi ramah lingkungan.

BACA  Konsep Hukum Lingkungan (Fiqh Al-Bi'ah) dalam Islam

Peran Swasta dan Inovasi Teknologi

Sementara itu, sektor swasta juga mulai menunjukkan peran penting dalam mendukung target nol emisi. Beberapa perusahaan besar di Indonesia telah mengumumkan target emisi karbon mereka sendiri, termasuk penggunaan kendaraan listrik, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah industri yang lebih baik.

Teknologi pun menjadi tulang punggung dalam percepatan transisi ini. Penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk pemantauan emisi, serta pengembangan teknologi carbon capture and storage (CCS) mulai diterapkan di beberapa proyek energi besar.

“Indonesia memiliki potensi besar untuk memimpin transisi hijau di kawasan Asia Tenggara, asalkan kebijakan yang konsisten dan dukungan investasi terus dijaga,” menurut ekonom energi dari Universitas Indonesia, Bhima Yudhistira.

Harapan Menuju 2060

Meski tantangan masih besar, berbagai langkah nyata menunjukkan arah positif. Pemerintah optimistis target Net Zero Emission 2060 bukan sekadar wacana, tetapi tujuan yang bisa dicapai dengan kerja sama lintas sektor.

Namun, para pakar menilai, agar target itu realistis, Indonesia harus memperkuat kebijakan transisi energi, mempercepat investasi di energi terbarukan, dan memastikan keadilan iklim bagi masyarakat rentan yang terdampak.

By Faisol Abrori

Tertarik menulis beragam hal seperti bisnis, teknik marketing, dan lain sebagainya. Untuk keperluan kerja sama, kirim email ke: faisolabrori5@gmail.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *